Rabu, 23 November 2016



LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK DIGITAL

Rangkaian Flip-Flop

Hasil gambar untuk logo polines


Disusun Oleh :

Nama : Mia Wahyu Nuraindah
Kelas : TK-1B
No. Absen : 12
NIM : 3.33.16.1.12







BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang

Pada praktikum kali ini kita mempelajari tentang flip-flop, yang dimaksud flip-flop adalah rangkaian digital yang digunakan untuk menyimpan satu bit secara semi permanen sampai ada suatu perintah untuk menghapus atau mengganti isi dari bit yang disimpan. Prinsip dasar dari flip-flop adalah suatu komponen elektronika dasar seperti transistor, resistor dan dioda yang di rangkai menjadi suatu gerbang logika yang dapat bekerja secara sekuensial. Flip-flop bersifat Bistable yang artinya: dua kondisi yang stabil 0 atau 1, dan kondisi ini akan tetap atau tidak berubah jika tidak ada input yang masuk.

2.1 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah
1. Mengetahui cara membuat rangkaian flip - flop
2. Memahami cara kerja flip - flop

BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Dasar Teori
 Rangkaian flip flop merupakan rangkaian yang memakai trigger, karenanya akan menghasilkan angka logic berupa 1 dan 0 disaat keluarnya. Keadaan ini terjadi karena pengaruh apabila keduanya ataupun salah satu dari angka tersebut dimasukkan. Kapasiatasnya sendiri adalah satu bit. Namun hal ini hanya berlaku apabila salah satu dr daya mereka masing terhubung ataupun terpasang. Rangkaian Flip Flop bila dibandingkan dengan fungsi dari gerbang logic dasar serta kombinasi adalah sangat jauh berbeda. Penyebabnya adalah karena keluaran dr flip flop itu sering menggantung di keadaan awal. Keadaan ini dapat juga bisa menjadikan keluarannya menjadi kondisi memory atau tidak berubah keluarannya. Nah inilah yang menjadi penyebab kenapa flip flop itu lebih sering dipakai untuk elemen memori.

Prinsip kerja dari rangkaian flip flop dibandingkan dengan prinsip dari kerja transistor sebagai saklar adalah sama, yaitu apabila rangkaiannya diberi tegangan maka salah-satu dr kondisi transistornya menjadi hidup. Keadaan ini pula memiliki ketergantungan kepada kapasitor yang memiliki ketinggian muatan yang lebih jika dibandingkan dengan komponen lainnya. Bila lebih diperinci lagi, sebuah kapasitor yang ketinggian muatannya lebih akan menyebabkan lepasnya muatan listrik lebih dulu kemudian terjadi hubungan antara kaki transistor dengan kapasitor yg kondisinya sedang on.

Untuk merubah memory yg ada pada flip flop, kita harus memberikan clock pd masukan-nya. Rangkaian dasar yg berupa latch lah yang sebenarnya menjadi penyusun flip flop. Untuk jenis latch yg digunakan adalah memakai jenis latch – RS. Jenis latch tersebut digunakan karena bisa dibentuk dr gerbang logic NOR dan NAND. Berbeda dengan fungsi awalnya yang sangat tergantung dengan kondisi tertentu. Keadaan ini juga yang mengakibatkan tidak berubahnya keluaran.

Semua transistor yang keadaannya masih on menjadikan kapasitor tersambung dengan kaki kolektron dan akhirnya diisi dengan muatan. Namun bila hanya salah satu transistor saja yang on, maka transistor lainnya akan menjadi off. Reaksi tersebut akan terus menerus terjadi dengan berganti-gantian yang menyebabkan aliran lampu yang menyala, yang kita sebut sebagai rangkaian flip flop.

BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Alat dan Bahan

Ø Solder
Ø Timah
Ø PCB (seperlunya)
Ø Resistor 100 Ω dan 10 kΩ ( 1 buah )
Ø Transistor sc9013 ( 2 buah )
Ø Kapasitor 100 µf ( 2 buah )
Ø LED ( 2 buah )
Ø Variabel resistor ( 1 buah )
Ø Kabel jumper ( secukupnya )
Ø Baterai 9 volt ( 1 buah )

3.2 Langkah Kerja

1) Sediakan alat dan bahan yang akan digunakan
2) Rangkai rangakaian flip-flop sesuai yang diinginkan
3) Tentukan arus kerja flip-flop
4) Solder rangkaian berdasarkan arus kerja flip-flop di PCB
5) Uji coba hasil rangkaian flip-flop dengan sumber baterai 9 volt

BAB IV HASIL PRAKTIKUM
4.1 Gambar Rangkaian

Hasil gambar untuk rangkaian flip flop

 4.2 Hasil Rangkaian

Kamis, 08 September 2016

Teknik Digital

TEKNIK DIGITAL

PENGERTIAN DIGITAL :
·         Menurut kamus besar indonesia : DIGITAL adalah semua yang berhubungan dengan angka-angka untuk sistem perhitungan atau penomoran.
·         DIGITAL adalah hasil teknologi yang mengubah sinyal menjadi kombinasi urutan bilangan yang mempunyai harga 0 dan 1 (bilangan biner) yang terdapat dalam sebuah sistem elektronik tertentu untuk proses informasi yang mudah, cepat dan akurat. Sinyal tersebut disebut sebuah bit.
·         Sistem digital mirip dengan sandi morse dimana menggunakan tanda titik (.) dan strip (-) untuk mewakili suatu nilai.

CONTOH APLIKASI SISTEM DIGITAL
1.      Pengiraan (Computing)
Dua mesin pengiraan utama adalah komputer digital dan kalkulator. Secara ringkasnya,kalkulator menerima data dan arahan (instructions) dalam bentuk nombor. Untukmemudahkan pertukaran nombor kepada isyarat yang difahami oleh litar elektronik,maka sistem nombor yang digunakan adalah deretan biner (0 dan 1).Pada komputer, data berupa teks,suara,gambar,daan lainnya disimpan dalam deretan 0 dan 1 (biner).Pada sistem digital 0 dan 1 itu merupakan bahasa yang digunakan untuk mempermudah dalam betukar informasi antara si pemberi dan penerima informasi.
2.      Komunikasi
Dalam bidang komunikasi, contoh penggunaan sistem digital seperti Litar elektronik dalam mesin faksimile, sistem radar dan antena,serta penggunaan satelit di angkasa lepas.
3.      Kawalan Automasi
Dalam bidamg automasi,contoh penggunaan sistem digital seperti mesin dan robot dalam pembuatan sesuatu produk dan lif.

Contoh lain pengguaan sistem digital, seperti :
1.      Aplikasi Handphone > kompilasi beberapa unit yang digunakan untuk mengirim dan menerima sms.
2.      Aplikasi LCD
3.      Aplikasi kamera

CIRI KHAS DARI SINYAL DIGITAL : 
  1. Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang dapat membuat informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.
  2. Penggunaan yang berulang-ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi kualitas dan kuantitas informasi itu sendiri.
  3.  Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk,
  4. Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimnya secara interaktif.

PENGUNAAN SISTEM DIGITAL
Pada umumnya rangkaian digital menggunakan komponen DTL (Dioda Transistor Logik), TTL (Transistor-Transistor Logik), dan CMOS (Complementry Metal Oxide Semiconductor). Rangkaian digital biasanya terdiri dari berbagai gerbang yang mempunyai fungsi logika yang berbeda. Tiap gerbang yang mempunyai satu atau lebih masukan dan keluaran .Yang paling penting dari gerbang-gerbang tersebut apa yang dinamakan dangan gerbang dasar (Basic Gates) terdiri dari gerbang fungsi logika DAN, ATAU, TIDAK (AND, OR, NOT Gates). Dengan menghubungkan gerbang-gerbang pada berbagai cara, bisa membangun rangkaian berfungsi Aritmatik atau fungsi lainnya sesuai dengan kemampuan intelegensi personalnya.

DASAR-DASAR TEKNIK DIGITAL
Sistem bilangan biner atau sistem bilangan basis dua adalah sebuah sistem penulisan angka dengan menggunakan dua simbol yaitu 0 dan 1. Sistem bilangan biner modern ditemukan oleh Gottfried Wilhelm Leibniz pada abad ke-17. Sistem bilangan ini merupakan dasar dari semua sistem bilangan berbasis digital. Dari sistem biner, kita dapat mengkonversinya ke sistem bilangan Oktal atau Hexadesimal.    Sistem ini juga dapat kita sebut dengan istilah bit, atau Binary Digit. Pengelompokan biner dalam komputer selalu berjumlah 8, dengan istilah 1 Byte.   Dalam istilah komputer, 1 Byte = 8 bit. Kode-kode rancang bangun komputer, seperti ASCII, American Standard Code for Information Interchange menggunakan sistem peng-kode-an 1 Byte. Bilangan desimal yang dinyatakan sebagai bilangan biner akan berbentuk sebagai berikut  : 
 


Contoh mengubah bilangan desimal menjadi biner:
Desimal = 10. 
Berdasarkan referensi diatas yang mendekati bilangan 10 adalah 8 (2ˆ3), selanjutnya hasil pengurangan 10-8 = 2 (2ˆ1). sehingga dapat dijabarkan seperti berikut:  10 = (1 x 2ˆ3) + (0 x 2ˆ2) + (1 x 2ˆ1) + (0 x 2ˆ0).   Dari perhitungan di atas bilangan biner dari 10 adalah 1010. Dapat juga dengan cara lain yaitu 10 : 2 = 5 sisa 0 (0 akan menjadi angka terakhir dalam bilangan biner), 5 (hasil pembagian pertama) : 2 = 2 sisa 1 (1 akan menjadi angka kedua terakhir dalam bilangan biner), 2 (hasil pembagian kedua): 2 = 1 sisa 0 (0 akan menjadi angka ketiga terakhir dalam bilangan biner), 1 (hasil pembagian ketiga): 2 = 0 sisa 1 (0 akan menjadi angka pertama dalam bilangan biner).   Karena hasil bagi sudah 0 atau habis, sehingga bilangan biner dari 10 = 1010 atau dengan cara yang singkat 10:2=5(0),5:2=2(1),2:2=1(0),1:2=0(1) sisa hasil bagi dibaca dari belakang menjadi 1010.
Bagaimana aplikasi bilangan binary dalam elektronika?


Rangkaian transistor switching yang digambarkan sebagai berikut:  Bila A di-ground (low), maka titik C mempunyai potensial yang tinggi (high), dan bila A diberi potensial (high), maka transistor tersebut akan menghantar sehingga potensial pada C akan kecil (low).  Dengan kata lain, bila A=0, maka C=1, sedangkan bila A=1, maka C=0.Nah dalam contoh tersebut maka circuit itu dinamakan inverter dan dalam teknologi digital disebut NOT-gate dan mempunyai simbol logic dan ekspresi Boolean sbb  :



Bagaimana jika rangkaian tersebut terdiri dari 3 transistor  switching seperti gambar berikut ini:

 

Bila pada A adalah low dan pada B low, maka C1 high dan TR3 tidak menghantar, sehingga C pada low. Bila A adalah high dan B tetap low, maka C tetap pada posisi low demikian pula sebaliknya.  C akan menjadi high hanya bila A dan B kedua-duanya high. Rangkaian atau circuit tersebut dinamakan AND-gate dengan simbol logic dan ekspresi Boolean sbb:


Coba kita perhatikan lagi gambar 3 diatas, pada rangkaian tersebut bisa juga C akan high bila salah satu A atau B dalam posisi high, maka bila terjadi hal demikian maka rangkaian tersebut dinamakan OR-gate dengan simbol logic dan ekspresi Boolean sbb:  



CONTOH ALAT YANG MENGGUNAKAN SISTEM DIGITAL + KEGUNAANNYA :
  1. Cutter ID : untuk membuat (termasuk memotong) ID card.
  2. Press Textile : untuk melakukan sablon digital ke kaos, t-shirt, keramik, dll.
  3. DTV (Televisi Digital) : jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal gambar, suara, dan data ke televisi.
  4. Plotter :peralatan output yang digunakan untuk menggambar grafik, dll
  5. Tensi Digital : alat untuk mengukur tekanan darah
  6. Termometer Digital : alat untuk mengukur suhu
  7. Kamera Digital : untuk mengambil gambar


Source:
http://trickersonly.blogspot.co.id/2015/02/pengertian-dan-aplikasi-sitem-digital.html